MESIN ALAT POTONG
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada junjungan Nabi kita Muhamad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyampaikan
tentang mesin potong diantaranya mesin bubut, gerinda, dan mesin frais. Dimana
denagan kemajuan teknologi ini kita dituntut untuk paham akan dunia teknik
karna kita sebagai anak teknik harus lebih pintar bersaing di dunia industry, kenapa
demikan? karena kesuksesan itu sebenarnya adalah persaingan.
Selain itu saya mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada saya
terutama kepada guru pembibing yaitu bapak Ohing A, S.Pd.
Serta
dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud partisipasi saya
sebagai generasi pemuda dalam upaya
Motivator awal atau langkah awal saya agar bisa lebih paham dan mengerti
sekaligus membuka cakrawala/wawasan di dunia teknik, bukan hanya saya
sebenarnya tapi juga pihak pembaca.
Ciamis, September 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH............................................................... 1
1.2
RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
1.3
TUJUAN MAKALAH................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
2.1 MESIN BUBUT............................................................................................ 2
2.2 MESIN GERINDA....................................................................................... 11
2.3 MESIN FRAIS.............................................................................................. 18
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 25
3.1 SIMPULAN................................................................................................... 25
3.2 SARAN......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 26
BAB I
(PENDAHULUAN)
1.1 LATAR
BELAKANG
Semakin
meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut berkembang dengan
pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka bidang teknologi pun ikut
mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika
diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena hampir
semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam mempunyai peranan
aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi jaman sekarang. Oleh
karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk dapat memperbaiki sifat-sifat
logam tersebut. Salah satunya adalah dengan merubah bentuknya,yaitu dengan
beerbagai macam mesin seperti mesin bubut,frais,gerinda dan mesin lain yang
dapat membantu porses pengerjaan manusia di bidang industri.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mempelajari dan membedakan
mesin potong antara mesin bubut, gerinda, dan mesin frais ?
1.3
TUJUAN MAKALAH
Membawa si pembaca agar mampu
berpikir secara luas, sekaligus membuka cakrawala pembaca tentang teknik
pemesinan pada zaman sekarang ini. Selain itu saya membuat makalah ini sebagai
pelengkap proses belajar-mengajar sebagai nilai tambah.
BAB II
(PEMBAHASAN)
2.1 MESIN BUBUT
Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.
Mesin bubut kecil
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri
merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan
rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai
macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros
ulir.
Roda gigi penukar
disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi
pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15
sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir
inci.
Prinsip kerja
Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum
Poros spindel akan memutar benda kerja
melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi
sayatan yang berbentuk ulir.
Bagian-bagian
mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan
kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar
putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda
kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa
eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama
dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar
pulley melalui sabuk.
Jenis-jenis
Mesin Bubut
- Mesin Bubut Universal
- Mesin Bubut Khusus
- Mesin Bubut Konvensional
- Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
Jenis-Jenis
Pahat Bubut
Beragam bentuk benda kerja yang
ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk
pahat bubut yang umum dipakai.Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan
bentuk benda kerja yang di hasilkan.Bagian pahat yang bertanda bintang adalah
pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan kekiri.
Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:
- Pahat sisi kanan
- Pahat pinggul/champer kanan
- Pahat sisi/permukaan kanan
- Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
- Pahat ulir segitiga kanan
- Pahat alur
- Pahat alur segitiga(kanan kiri)
- Pahat ulir segitiga kiri
- Pahat sisi kiri
- Pahat pinggul kiri
- Pahat alur lebar
- selain diagram
Berdasarkan
bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum dipakai,yakni pahat HSS
dan carbide/tungsten carbide.
Ø Pahat High Speed Steel (HSS)
HSS bukan hanya digunakan memotong
besi,tapi juga kayu , bahkan bagus juga untuk pisau dapur.
Ø Pahat Carbide
Jenis pahat ini dibuat dengan
campuran bahan kimia antara lain tungsten dan karbon,tergantung sifat bahan
yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol.
pahat
tungsten carbide dan holdernya
dijual juga di indonetwork |
Namun pahat yang banyak dan gampang
dijumpai dipasaran disini adalah yang tidak memakai holder sehingga dalam
aplikasinya kita mengelas bit ini ketang kainya dengan kawat kuningan.
Namun begitu banyak juga toko
perkakas online dari Inggris yang menjual pahat carbide yang sudah di las.
CARA MENGASAH PAHAT BUBUT
Meskipun dalam postingan
sebelumnya kita tahu bahwa kita bisa membeli pahat bubut yang siap pakai,namun
cara mengasah pahat bubut adalah pelajaran yang harus kita kuasai saat memulai
belajar mesin bubut
Mengasah pahat adalah bagian
dari tekhnik dan juga bagian dari seni. Dalam tutorial mesin bubut kali ini
yang kita pelajari adalah mengasah pahat bubut HSS. Pahat bubut HSS dijual
dalam keadaan blank(belum dibuat sisi potongnya). Ukuran yang tersedia
biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst (penampang) dan
panjangnya 2",4",6"dst
Ada empat langkah yang harus
ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka kanan, yang akan kita
pakai contoh dalam kasus mengasah pahat HSS kali ini,yaitu:
·
Menggerinda
di bagian ujung
·
Menggerinda
sisi kirinya
·
Menggerinda
sisi atasnya
·
Membulatkan
ujungnya
Pertama kita akan menggerinda bagian depan batang HSS ini
(bagian yang berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda kasar.
Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan membuat sudut
pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.
Proses pengerindaan membuat pahat menjadi panas,maka kita
perlu sesekali mencelubkan ke cairan pendingin selama kurang lebih 15 detik.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.
Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena
pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah
kiri(ditunjukkan warna merah pada model). Prosedur dasarnya adalah
sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke
roda gerinda.
Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal
pada sisi atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus
lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi
kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi
potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih
bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat
menyetel.
Langkah keempat atau
terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang
normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan
bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa
digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam. Kurang lebih bentuknya seperti
gambar 4.b.
Akhirnya,sebuah pahat sisi kanan,pahat yang paling umum
digunakan membubut telah jadi. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan
pahat tersebut.
Untuk bahan tertentu,kemiringan dari sudut potong,sudut
pembuangan tatal dan pembebas,mungkin memerlukan ukuran yang berbeda.
CARA MEMBUBUT DENGAN BAIK
- Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
- Mempersiapkan pahat yang bagus
- memasang pahat pada rumah pahat
- menyenter pahat
- mengatur putaran mesin
- pasang benda kerja pada cekam
- mulailah membubut
2.2 MESIN GERINDA
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda
kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 –
15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus
permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan
tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam
dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik,
genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya,
berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a. Flat wheels, untuk
melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup wheels, untuk
melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan
sebagainya.
c. Dish grinding wheels,
untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped
grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e. Cylindrical grinding wheels,
untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna
batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda, putih dan hijau.
Bagian-bagian Mesin Gerinda
Bagian badan mesin yang
biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran
yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah
spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian
yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya
pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan
bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja
inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja
ini.
Power Transmission
Power Transmission gerinda
dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission
gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda
ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda
kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety
glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti
bagian wajah dari percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan
untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk
mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.
BAGIAN-BAGIAN DARI
RODA GERINDA.
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a.
Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b. Bond
berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama
pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori
dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda
dalam pengasahannya.
PEMBUATAN RODA
GERINDA.
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk
dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45°
C. Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan.
Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C
dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang
maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan,
pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.
AKSI POTONG
(PEMOTONGAN).
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran
tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda
kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena
gesekan yang keras.
BAHAN ASAH/PENGASAH.
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride
dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai
sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan,
mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :
a. Amril
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase
campuran yang bermacam-macam.
b. Corundum
adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril
dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain
pengasah.
c. Silicon carbide
adalah kombinasi kimia dari karbon dan
silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36
jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal
yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d. Alumunium
oxide
yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi
listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan,
dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e. Boron nitride
adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut
mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya
stabil hingga 1400°C.
f. Intan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat
untuk pembuatan proses industri.
PEREKAT.
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi
roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang
digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri :
a. Vitrified bonds
adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada
suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan
pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi
oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis
seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari
samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik
sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda
dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.
b. Silicate bonds (mineral bond)
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass).
Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran
pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada
temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah
lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder
acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.
c. Shellac
bonds (organik bond)
Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau
kurang. Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan
dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah.
Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk
pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
d. Rubber bonds (organik bond).
Untuk membuat roda gerinda
ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
d. Synthetic resin bond bakelite
adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong
yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan
kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.
Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )
Pada saat anda
melihat detail produk dari batu gerinda di Perkakasku.com, anda akan melihat
informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan
angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum
di atas setiap batu grinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat
kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut,
kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda
atau memotong material apa.
Untuk
mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut
:
- Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
- A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
- WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
- C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
- GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
- Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
- Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
- Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
- Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
- Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
- 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
- Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
- Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
- Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
- Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
- 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :
- B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
- BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
- V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
- S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai contoh, kita ambil kode
A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon Resibon,
dengan kode produk BT045.
- A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
- Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar ( coarse)
- S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
- BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi batu
gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk
kebutuhan anda. Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk berbelanja batu
gerinda tangan.
PEMELIHARAAN MESIN DAN KESELAMATAN KERJA
A. Pemeliharaan mesin dan peralatannya
Pemeliharaan
mesin dan peralatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang
digunakan bisa awet dan tahan lama. Hal — hal yang menyangkut pemeliharaan
mesin dan peralatan yang harus dilakukan. adalah sebagai berikut:
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.
B. Keselamatan kerja
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.
B. Keselamatan kerja
a) Batu Gerinda
Sesuaikan batu gerinda dengn material yang
akan digerinda.
Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
Pencekaman batu gerinda harus benar.
Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.
Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
Pencekaman batu gerinda harus benar.
Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.
b) Mesin gerinda
Kuasai operasi penggunaan mesin
gerinda.
Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu.
Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )
Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu.
Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )
c) Operator
Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang
berputar.
Pakailah kacamata pelindung.
Pakailah masker pelindung pernapasan.
Rambut tidak boleh panjang.
Kuku tidak boleh panjang.
Bila perlu gunakan topi pelindung.
Pakailah masker pelindung pernapasan.
Rambut tidak boleh panjang.
Kuku tidak boleh panjang.
Bila perlu gunakan topi pelindung.
2.3 MESIN
FRAIS
Setelah mempelajari topik ini,
mahasiswa diharapkan mampu
- Menyebutkan defenisi mesin frais
- Menyebutkan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin frais
- Menyebutkan jenis-jenis mesin frais
- Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan pisau mesin frais
- Menyebutkan macam-macam pemegang pisau mesin frais
- Menyebutkan defenisi dan kegunaan dividing head
- Menjelaskan prinsip gerakan mesin frais
- Menjelaskan teknik pengefraisan
- Menjelaskan arah gerakan pemotongan pisau frais
- Menjelaskan kecepatan potong dan pemakanan pisau mesin frais
Mesin
frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin dari
logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat
dikerjakan dengan mesin frais adalah:
- Permukaan rata dan datar
- Permukaan siku dan sejajar
- Permukaan bersudut
- Beralur dan berbentuk
- Roda gigi
- Benda-benda persegi
JENIS-JENIS MESIN FRAIS
Mesin Frais Horizontal
Adalah
mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada
posisi mendatar.
Mesin
ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais universal. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type lain dari mesin ini
adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan
sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai.
Mesin Frais Vertikal
Adalah
mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong
dengan posisi tegak.
Poros
utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle).
Posisi kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600.
Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.
Mesin Frais Universal
Adalah
mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais
vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar,
spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur
dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan
yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa
meja siku (fixed angular table), meja miring (inclinable universal table), meja
putar (rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head spindel).
PISAU FRAIS
Pisau Frais Sisi
Digunakan
untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frias
horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type yaitu type H
untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk baja
lunak.
Pisau Frais Muka
Pisau
ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau
ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja dengan
menggunakan mesin frais vertikal.
Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Disebut
juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk membuat alur
atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.
Pisau Frais Gergaji
Disebut
juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau
memotong benda kerja dan membuat alur.
Pisau Frais Pembentuk
Disebut
juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk membentuk permukaan
benda kerja.
Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan
untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem
modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.
Pisau Frais Sudut
Digunakan
untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais
bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.
Pisau Frais Jari
Disebut
juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang
dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan
bagian samping.
Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau
frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping.
Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong
pisau terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat
dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut
lancip.
PEMEGANG MATA PISAU
Adaptor
Digunakan
untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan
pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau frais muka ukuran besar yang
mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak melintang digunakan
untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil.
Koled
Digunakan
untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang bertangkai
silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk memegang
pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang pisau frais
silendris berulir.
Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan
untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar yang bertangkai
konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais dan mur pengunci
gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung arbor.
Dalam
pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan
jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah arbor yang
berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat pemakaiannya.
Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian
ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat
pemakaiannya. Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.
KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD)
Digunakan
untuk mendapatkan pembagian jarak yang sama antara masing-masing. Pada kepala
pembagi ada dua komponen, yaitu komponen utama, terdiri dari komponen yang
melaksanakan pembagian dan komponen pendukung terdiri dari kepala lepas dan
roda gigi.
Bagian
unit utama kepala pembagi dilengkapi dengan piring pembagi yang berlobang dan
engkol pembagi yang berhubungan langsung dengan poros ulir cacing yang
sekaligus memutar cekam benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing. Jumlah
gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi
dengan putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda kerja) adalah 40 : 1.
artinya bila 40 kali putaran engkol piring pembagi diputar, maka poros roda
gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh.
PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS
Gerakan
pemotongan terjadi saat alat potong berputar yang diikuti dengan gerakan
pemakanan dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan berputar disebut juga
dengan gerakan utama yaitu gerakan berputar alat potong sambil memotong benda
kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah
pemotongan. Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan melingkar. Gerakan pengikatan
adalah gerakan menekan benda kerja dan alat potong yang memungkinkan sisi
potong dapat dengan mudah memotong benda kerja.
TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik
pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau
frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik
pengefraisan, yaitu:
- Pengefraisan Sisi
Sisi
mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan
ini menggunakan mesin frais datar.
- Pengefraisan Muka
Sisi
mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais
mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan
secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.
ARAH GERAKAN PEMOTONGAN
Arah
gerakan pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah
dengan gerakan maju benda kerja dan arah gerakan pemotongan berlawanan dengan
arah gerakan maju benda kerja.
Jika
putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda pengefraisan ini
disebut juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap mata potong
memotong mulai dari permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas
kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan
arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja tidak teratur akibat
adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar
terjadi pada saat awal pemotongan.
Pengefraisan
dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah gerakan pemotongan pisau
berlawanan dengan arah gerakan pemotongan benda kerja. Setiap mata potong
memotong permukaan benda kerja dimulai dari permukaan terendah sampai ke
permukaan yang tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat awal
melakukan pemotongan dan bertambah besar sampai akhir pemotongan. Akibat lain
dari cara pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja akan terangkat akibat
gaya tarik mata potong.
Pengefraisan
dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah dan metode
pemotongan berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai diameter sama
dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda pemotongan
berlawanan arah pada akhir pemotongan akan terjadi metoda pemotongan searah.
KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan
pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong
dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan.
Kecepatan
potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong
untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga
kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau
frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh
menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling
yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam
satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d
x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan
kecepatan potong (V). Maka:
Tabel 6. Harga Kecepata Potong
Bahan
|
Bahan
Pisau Frais
|
|||||
Baja
Karbon
|
HSS
|
HSS
Super
|
Stelit
|
Tantalum
Karbit
|
Tngsten
Karbid
|
|
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
|
83
– 66
13
– 26
10
– 20
10
– 14
12
– 16
10
– 15
10
– 14
|
166
– 332
24
– 58
21
– 44
10
– 16
16
– 26
10
– 16
24
– 34
20
– 30
16
– 26
10
– 16
|
20
– 34
14
– 24
10
– 16
26
– 42
24
– 34
20
– 30
14
– 24
|
267
– 498
50
– 64
34
– 54
16
– 24
30
– 44
20
– 30
14
– 20
38
– 50
|
50
– 84
44
– 64
34
– 50
|
332
– 664
116
– 200
64
– 142
42
– 64
84
– 108
50
– 64
94
– 164
84
– 124
|
Pemakanan
juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya
pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi
gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram
juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f
= Besarnya pemakanan per menit
F
= Besarnya pemakanan per mata pisau
T
= Jumlah mata potong pisau
n
= Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut
Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis
Pisau Frais
|
Jenis
Bahan Benda
|
||||||
Alumunium
|
Kuningan
|
Perunggu
|
Baja
Sedang
|
Baja
Keras
|
Baja
Campuran
|
Besi
Tuang
|
|
Muka
Spiral
Sisi
dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
|
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
|
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
|
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
|
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
|
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
|
Selama
pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan
pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari
segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau
frais (L) adalah
Dimana:
L
= Panjang gerakan pisau frais
l
= Panjang bidang pemotongan
R
= Jari-jari pisau frais
D
= Dalamnya pemotongan
BAB
III
(PENUTUP)
3.1 SIMPULAN
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas yang
digunakan untuk memotong benda yang diputar.Selain itu untuk benda kerja yang ingin kita buat di
mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang
umum dipakai. Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan. Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk
berputar. Jadi pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan
dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan
presisi sesuai dengan yang diharapkan.
3.2 SARAN
Sebagai anak teknik kita
dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan
paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga
harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada junjungan Nabi kita Muhamad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyampaikan
tentang mesin potong diantaranya mesin bubut, gerinda, dan mesin frais. Dimana
denagan kemajuan teknologi ini kita dituntut untuk paham akan dunia teknik
karna kita sebagai anak teknik harus lebih pintar bersaing di dunia industry, kenapa
demikan? karena kesuksesan itu sebenarnya adalah persaingan.
Selain itu saya mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada saya
terutama kepada guru pembibing yaitu bapak Ohing A, S.Pd.
Serta
dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud partisipasi saya
sebagai generasi pemuda dalam upaya
Motivator awal atau langkah awal saya agar bisa lebih paham dan mengerti
sekaligus membuka cakrawala/wawasan di dunia teknik, bukan hanya saya
sebenarnya tapi juga pihak pembaca.
Ciamis, September 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH............................................................... 1
1.2
RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
1.3
TUJUAN MAKALAH................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
2.1 MESIN BUBUT............................................................................................ 2
2.2 MESIN GERINDA....................................................................................... 11
2.3 MESIN FRAIS.............................................................................................. 18
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 25
3.1 SIMPULAN................................................................................................... 25
3.2 SARAN......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 26
BAB I
(PENDAHULUAN)
1.1 LATAR
BELAKANG
Semakin
meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut berkembang dengan
pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka bidang teknologi pun ikut
mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika
diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena hampir
semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam mempunyai peranan
aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi jaman sekarang. Oleh
karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk dapat memperbaiki sifat-sifat
logam tersebut. Salah satunya adalah dengan merubah bentuknya,yaitu dengan
beerbagai macam mesin seperti mesin bubut,frais,gerinda dan mesin lain yang
dapat membantu porses pengerjaan manusia di bidang industri.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mempelajari dan membedakan
mesin potong antara mesin bubut, gerinda, dan mesin frais ?
1.3
TUJUAN MAKALAH
Membawa si pembaca agar mampu
berpikir secara luas, sekaligus membuka cakrawala pembaca tentang teknik
pemesinan pada zaman sekarang ini. Selain itu saya membuat makalah ini sebagai
pelengkap proses belajar-mengajar sebagai nilai tambah.
BAB II
(PEMBAHASAN)
2.1 MESIN BUBUT
Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.
Mesin bubut kecil
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri
merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan
rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai
macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros
ulir.
Roda gigi penukar
disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi
pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15
sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir
inci.
Prinsip kerja
Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum
Poros spindel akan memutar benda kerja
melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi
sayatan yang berbentuk ulir.
Bagian-bagian
mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan
kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar
putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda
kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa
eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama
dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar
pulley melalui sabuk.
Jenis-jenis
Mesin Bubut
- Mesin Bubut Universal
- Mesin Bubut Khusus
- Mesin Bubut Konvensional
- Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
Jenis-Jenis
Pahat Bubut
Beragam bentuk benda kerja yang
ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk
pahat bubut yang umum dipakai.Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan
bentuk benda kerja yang di hasilkan.Bagian pahat yang bertanda bintang adalah
pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan kekiri.
Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:
- Pahat sisi kanan
- Pahat pinggul/champer kanan
- Pahat sisi/permukaan kanan
- Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
- Pahat ulir segitiga kanan
- Pahat alur
- Pahat alur segitiga(kanan kiri)
- Pahat ulir segitiga kiri
- Pahat sisi kiri
- Pahat pinggul kiri
- Pahat alur lebar
- selain diagram
Berdasarkan
bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum dipakai,yakni pahat HSS
dan carbide/tungsten carbide.
Ø Pahat High Speed Steel (HSS)
HSS bukan hanya digunakan memotong
besi,tapi juga kayu , bahkan bagus juga untuk pisau dapur.
Ø Pahat Carbide
Jenis pahat ini dibuat dengan
campuran bahan kimia antara lain tungsten dan karbon,tergantung sifat bahan
yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol.
pahat
tungsten carbide dan holdernya
dijual juga di indonetwork |
Namun pahat yang banyak dan gampang
dijumpai dipasaran disini adalah yang tidak memakai holder sehingga dalam
aplikasinya kita mengelas bit ini ketang kainya dengan kawat kuningan.
Namun begitu banyak juga toko
perkakas online dari Inggris yang menjual pahat carbide yang sudah di las.
CARA MENGASAH PAHAT BUBUT
Meskipun dalam postingan
sebelumnya kita tahu bahwa kita bisa membeli pahat bubut yang siap pakai,namun
cara mengasah pahat bubut adalah pelajaran yang harus kita kuasai saat memulai
belajar mesin bubut
Mengasah pahat adalah bagian
dari tekhnik dan juga bagian dari seni. Dalam tutorial mesin bubut kali ini
yang kita pelajari adalah mengasah pahat bubut HSS. Pahat bubut HSS dijual
dalam keadaan blank(belum dibuat sisi potongnya). Ukuran yang tersedia
biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst (penampang) dan
panjangnya 2",4",6"dst
Ada empat langkah yang harus
ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka kanan, yang akan kita
pakai contoh dalam kasus mengasah pahat HSS kali ini,yaitu:
·
Menggerinda
di bagian ujung
·
Menggerinda
sisi kirinya
·
Menggerinda
sisi atasnya
·
Membulatkan
ujungnya
Pertama kita akan menggerinda bagian depan batang HSS ini
(bagian yang berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda kasar.
Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan membuat sudut
pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.
Proses pengerindaan membuat pahat menjadi panas,maka kita
perlu sesekali mencelubkan ke cairan pendingin selama kurang lebih 15 detik.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.
Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena
pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah
kiri(ditunjukkan warna merah pada model). Prosedur dasarnya adalah
sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke
roda gerinda.
Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal
pada sisi atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus
lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi
kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi
potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih
bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat
menyetel.
Langkah keempat atau
terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang
normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan
bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa
digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam. Kurang lebih bentuknya seperti
gambar 4.b.
Akhirnya,sebuah pahat sisi kanan,pahat yang paling umum
digunakan membubut telah jadi. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan
pahat tersebut.
Untuk bahan tertentu,kemiringan dari sudut potong,sudut
pembuangan tatal dan pembebas,mungkin memerlukan ukuran yang berbeda.
CARA MEMBUBUT DENGAN BAIK
- Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
- Mempersiapkan pahat yang bagus
- memasang pahat pada rumah pahat
- menyenter pahat
- mengatur putaran mesin
- pasang benda kerja pada cekam
- mulailah membubut
2.2 MESIN GERINDA
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda
kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 –
15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus
permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan
tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam
dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik,
genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya,
berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a. Flat wheels, untuk
melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup wheels, untuk
melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan
sebagainya.
c. Dish grinding wheels,
untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped
grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e. Cylindrical grinding wheels,
untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna
batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda, putih dan hijau.
Bagian-bagian Mesin Gerinda
Bagian badan mesin yang
biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran
yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah
spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian
yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya
pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan
bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja
inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja
ini.
Power Transmission
Power Transmission gerinda
dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission
gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda
ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda
kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety
glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti
bagian wajah dari percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan
untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk
mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.
BAGIAN-BAGIAN DARI
RODA GERINDA.
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a.
Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b. Bond
berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama
pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori
dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda
dalam pengasahannya.
PEMBUATAN RODA
GERINDA.
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk
dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45°
C. Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan.
Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C
dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang
maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan,
pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.
AKSI POTONG
(PEMOTONGAN).
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran
tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda
kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena
gesekan yang keras.
BAHAN ASAH/PENGASAH.
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride
dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai
sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan,
mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :
a. Amril
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase
campuran yang bermacam-macam.
b. Corundum
adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril
dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain
pengasah.
c. Silicon carbide
adalah kombinasi kimia dari karbon dan
silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36
jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal
yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d. Alumunium
oxide
yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi
listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan,
dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e. Boron nitride
adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut
mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya
stabil hingga 1400°C.
f. Intan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat
untuk pembuatan proses industri.
PEREKAT.
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi
roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang
digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri :
a. Vitrified bonds
adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada
suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan
pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi
oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis
seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari
samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik
sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda
dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.
b. Silicate bonds (mineral bond)
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass).
Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran
pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada
temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah
lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder
acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.
c. Shellac
bonds (organik bond)
Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau
kurang. Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan
dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah.
Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk
pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
d. Rubber bonds (organik bond).
Untuk membuat roda gerinda
ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
d. Synthetic resin bond bakelite
adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong
yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan
kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.
Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )
Pada saat anda
melihat detail produk dari batu gerinda di Perkakasku.com, anda akan melihat
informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan
angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum
di atas setiap batu grinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat
kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut,
kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda
atau memotong material apa.
Untuk
mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut
:
- Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
- A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
- WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
- C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
- GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
- Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
- Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
- Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
- Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
- Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
- 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
- Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
- Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
- Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
- Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
- 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :
- B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
- BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
- V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
- S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai contoh, kita ambil kode
A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon Resibon,
dengan kode produk BT045.
- A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
- Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar ( coarse)
- S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
- BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi batu
gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk
kebutuhan anda. Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk berbelanja batu
gerinda tangan.
PEMELIHARAAN MESIN DAN KESELAMATAN KERJA
A. Pemeliharaan mesin dan peralatannya
Pemeliharaan
mesin dan peralatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang
digunakan bisa awet dan tahan lama. Hal — hal yang menyangkut pemeliharaan
mesin dan peralatan yang harus dilakukan. adalah sebagai berikut:
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.
B. Keselamatan kerja
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.
B. Keselamatan kerja
a) Batu Gerinda
Sesuaikan batu gerinda dengn material yang
akan digerinda.
Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
Pencekaman batu gerinda harus benar.
Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.
Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
Pencekaman batu gerinda harus benar.
Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.
b) Mesin gerinda
Kuasai operasi penggunaan mesin
gerinda.
Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu.
Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )
Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu.
Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )
c) Operator
Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang
berputar.
Pakailah kacamata pelindung.
Pakailah masker pelindung pernapasan.
Rambut tidak boleh panjang.
Kuku tidak boleh panjang.
Bila perlu gunakan topi pelindung.
Pakailah masker pelindung pernapasan.
Rambut tidak boleh panjang.
Kuku tidak boleh panjang.
Bila perlu gunakan topi pelindung.
2.3 MESIN
FRAIS
Setelah mempelajari topik ini,
mahasiswa diharapkan mampu
- Menyebutkan defenisi mesin frais
- Menyebutkan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin frais
- Menyebutkan jenis-jenis mesin frais
- Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan pisau mesin frais
- Menyebutkan macam-macam pemegang pisau mesin frais
- Menyebutkan defenisi dan kegunaan dividing head
- Menjelaskan prinsip gerakan mesin frais
- Menjelaskan teknik pengefraisan
- Menjelaskan arah gerakan pemotongan pisau frais
- Menjelaskan kecepatan potong dan pemakanan pisau mesin frais
Mesin
frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin dari
logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat
dikerjakan dengan mesin frais adalah:
- Permukaan rata dan datar
- Permukaan siku dan sejajar
- Permukaan bersudut
- Beralur dan berbentuk
- Roda gigi
- Benda-benda persegi
JENIS-JENIS MESIN FRAIS
Mesin Frais Horizontal
Adalah
mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada
posisi mendatar.
Mesin
ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais universal. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type lain dari mesin ini
adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan
sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai.
Mesin Frais Vertikal
Adalah
mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong
dengan posisi tegak.
Poros
utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle).
Posisi kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600.
Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.
Mesin Frais Universal
Adalah
mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais
vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar,
spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur
dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan
yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa
meja siku (fixed angular table), meja miring (inclinable universal table), meja
putar (rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head spindel).
PISAU FRAIS
Pisau Frais Sisi
Digunakan
untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frias
horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type yaitu type H
untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk baja
lunak.
Pisau Frais Muka
Pisau
ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau
ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja dengan
menggunakan mesin frais vertikal.
Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Disebut
juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk membuat alur
atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.
Pisau Frais Gergaji
Disebut
juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau
memotong benda kerja dan membuat alur.
Pisau Frais Pembentuk
Disebut
juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk membentuk permukaan
benda kerja.
Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan
untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem
modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.
Pisau Frais Sudut
Digunakan
untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais
bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.
Pisau Frais Jari
Disebut
juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang
dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan
bagian samping.
Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau
frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping.
Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong
pisau terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat
dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut
lancip.
PEMEGANG MATA PISAU
Adaptor
Digunakan
untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan
pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau frais muka ukuran besar yang
mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak melintang digunakan
untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil.
Koled
Digunakan
untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang bertangkai
silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk memegang
pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang pisau frais
silendris berulir.
Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan
untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar yang bertangkai
konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais dan mur pengunci
gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung arbor.
Dalam
pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan
jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah arbor yang
berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat pemakaiannya.
Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian
ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat
pemakaiannya. Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.
KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD)
Digunakan
untuk mendapatkan pembagian jarak yang sama antara masing-masing. Pada kepala
pembagi ada dua komponen, yaitu komponen utama, terdiri dari komponen yang
melaksanakan pembagian dan komponen pendukung terdiri dari kepala lepas dan
roda gigi.
Bagian
unit utama kepala pembagi dilengkapi dengan piring pembagi yang berlobang dan
engkol pembagi yang berhubungan langsung dengan poros ulir cacing yang
sekaligus memutar cekam benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing. Jumlah
gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi
dengan putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda kerja) adalah 40 : 1.
artinya bila 40 kali putaran engkol piring pembagi diputar, maka poros roda
gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh.
PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS
Gerakan
pemotongan terjadi saat alat potong berputar yang diikuti dengan gerakan
pemakanan dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan berputar disebut juga
dengan gerakan utama yaitu gerakan berputar alat potong sambil memotong benda
kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah
pemotongan. Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan melingkar. Gerakan pengikatan
adalah gerakan menekan benda kerja dan alat potong yang memungkinkan sisi
potong dapat dengan mudah memotong benda kerja.
TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik
pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau
frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik
pengefraisan, yaitu:
- Pengefraisan Sisi
Sisi
mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan
ini menggunakan mesin frais datar.
- Pengefraisan Muka
Sisi
mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais
mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan
secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.
ARAH GERAKAN PEMOTONGAN
Arah
gerakan pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah
dengan gerakan maju benda kerja dan arah gerakan pemotongan berlawanan dengan
arah gerakan maju benda kerja.
Jika
putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda pengefraisan ini
disebut juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap mata potong
memotong mulai dari permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas
kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan
arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja tidak teratur akibat
adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar
terjadi pada saat awal pemotongan.
Pengefraisan
dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah gerakan pemotongan pisau
berlawanan dengan arah gerakan pemotongan benda kerja. Setiap mata potong
memotong permukaan benda kerja dimulai dari permukaan terendah sampai ke
permukaan yang tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat awal
melakukan pemotongan dan bertambah besar sampai akhir pemotongan. Akibat lain
dari cara pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja akan terangkat akibat
gaya tarik mata potong.
Pengefraisan
dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah dan metode
pemotongan berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai diameter sama
dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda pemotongan
berlawanan arah pada akhir pemotongan akan terjadi metoda pemotongan searah.
KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan
pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong
dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan.
Kecepatan
potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong
untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga
kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau
frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh
menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling
yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam
satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d
x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan
kecepatan potong (V). Maka:
Tabel 6. Harga Kecepata Potong
Bahan
|
Bahan
Pisau Frais
|
|||||
Baja
Karbon
|
HSS
|
HSS
Super
|
Stelit
|
Tantalum
Karbit
|
Tngsten
Karbid
|
|
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
|
83
– 66
13
– 26
10
– 20
10
– 14
12
– 16
10
– 15
10
– 14
|
166
– 332
24
– 58
21
– 44
10
– 16
16
– 26
10
– 16
24
– 34
20
– 30
16
– 26
10
– 16
|
20
– 34
14
– 24
10
– 16
26
– 42
24
– 34
20
– 30
14
– 24
|
267
– 498
50
– 64
34
– 54
16
– 24
30
– 44
20
– 30
14
– 20
38
– 50
|
50
– 84
44
– 64
34
– 50
|
332
– 664
116
– 200
64
– 142
42
– 64
84
– 108
50
– 64
94
– 164
84
– 124
|
Pemakanan
juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya
pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi
gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram
juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f
= Besarnya pemakanan per menit
F
= Besarnya pemakanan per mata pisau
T
= Jumlah mata potong pisau
n
= Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut
Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis
Pisau Frais
|
Jenis
Bahan Benda
|
||||||
Alumunium
|
Kuningan
|
Perunggu
|
Baja
Sedang
|
Baja
Keras
|
Baja
Campuran
|
Besi
Tuang
|
|
Muka
Spiral
Sisi
dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
|
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
|
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
|
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
|
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
|
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
|
Selama
pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan
pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari
segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau
frais (L) adalah
Dimana:
L
= Panjang gerakan pisau frais
l
= Panjang bidang pemotongan
R
= Jari-jari pisau frais
D
= Dalamnya pemotongan
BAB
III
(PENUTUP)
3.1 SIMPULAN
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas yang
digunakan untuk memotong benda yang diputar.Selain itu untuk benda kerja yang ingin kita buat di
mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang
umum dipakai. Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan. Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk
berputar. Jadi pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan
dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan
presisi sesuai dengan yang diharapkan.
3.2 SARAN
Sebagai anak teknik kita
dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan
paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga
harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com
PT. LAUTAN BIRU PASIFIK
International Freight Forwarder, Sea & Air Cargo Services, Undername Consignee, Door to door Service, Export - Import
Dengan Hormat,Perkenalkan kami dari PT.LAUTAN BIRU PASIFIK, Merupakan Perusahaan International Freight Forwarder, yang melayani pengiriman barang Import & Domestics dari suruluh negara Asia dan Eropa.
Produk - Produk Jasa Yang kami tawarkan sbb :
International Sea and Air Freight Forwarders
- Customs Clearance Resmi
- Borongan ( All-In )
- Ex-work - langsung
- Door To door service & via by air & by sea
- Undername & borongan all-In
- Sewa undername
- Domestics & Logistics
Wilayah Kerja : Kami melayani pengurusan Customs dan Service kami melalui :
- Port tanjung Priok : Jakarta
- Port tanjung Perak : Surabaya
- Port tanjung Emas : Semarang
- Port tanjung Panjang : Lampung
- Port Belawan : Medan
Untuk borongan undername ( ALL-IN ) kami menerima segala jenis komodity barang, diantaranya sebagai berikut :
Mesin baru / Mesin second, Tekstil, Electronic, Chemicals, Alat Berat, Pompa Air, Besi,Plat,Baja, Garment, Alkes, Electronik, Spare Parts dan barang - barang umum lainya.....
Adapun untuk biaya pengurusan Barang import borongan dapat kami talangi terlebih dahulu dan setelah barang keluar dari pabean / Surat Perintah Pengeluaran Barang ( SPPB ) baru dilakukan Pembayaran ke pihak kami sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Jika ada yang mau dipertanyakan jangan segan-segan untuk menghubungi kami.
Demikianlah penawaran ini kami ajukan, besar harapan kami bisa terjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan Bapak/Ibu, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
BEST REGARDS,
S U D I R M A N
Mobile : 0852 1111 6848
Whatsapp : 0852 1111 6848
E-Mail : dirman.import@gmail.com
PT. LAUTAN BIRU PASIFIK
Head Office : Graha EMRE, Lt. 4 Room 205
Jl. Raya Pondok Gede No.37 - Jakarta Timur 13560 Indonesia
Phone : +6221- 8095762
Mobile : 0852 1111 6848
E-mail : lautanbirupasifik@gmail.com