MESIN ALAT POTONG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi kita Muhamad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyampaikan tentang mesin potong diantaranya mesin bubut, gerinda, dan mesin frais. Dimana denagan kemajuan teknologi ini kita dituntut untuk paham akan dunia teknik karna kita sebagai anak teknik harus lebih pintar bersaing di dunia industry, kenapa demikan? karena kesuksesan itu sebenarnya adalah persaingan.
Selain itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada saya terutama kepada guru pembibing yaitu bapak Ohing A, S.Pd.
Serta  dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud partisipasi saya sebagai generasi pemuda dalam upaya  Motivator awal atau langkah awal saya agar bisa lebih paham dan mengerti sekaligus membuka cakrawala/wawasan di dunia teknik, bukan hanya saya sebenarnya tapi juga pihak pembaca.



                                                                                                                     
                                                                                               Ciamis,   September 2012



                                                                                                            Penyusun,






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1      LATAR BELAKANG MASALAH............................................................... 1
1.2      RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
1.3      TUJUAN MAKALAH................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
       2.1    MESIN BUBUT............................................................................................ 2
       2.2    MESIN GERINDA....................................................................................... 11
       2.3    MESIN FRAIS.............................................................................................. 18
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 25
       3.1    SIMPULAN................................................................................................... 25
       3.2    SARAN......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 26





BAB I
(PENDAHULUAN)
1.1      LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut berkembang dengan pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka bidang teknologi pun ikut mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena hampir semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam mempunyai peranan aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi jaman sekarang. Oleh karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk dapat memperbaiki sifat-sifat logam tersebut. Salah satunya adalah dengan merubah bentuknya,yaitu dengan beerbagai macam mesin seperti mesin bubut,frais,gerinda dan mesin lain yang dapat membantu porses pengerjaan manusia di bidang industri.

1.2      RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mempelajari dan membedakan mesin potong antara mesin bubut, gerinda, dan mesin frais ?

1.3      TUJUAN MAKALAH
Membawa si pembaca agar mampu berpikir secara luas, sekaligus membuka cakrawala pembaca tentang teknik pemesinan pada zaman sekarang ini. Selain itu saya membuat makalah ini sebagai pelengkap proses belajar-mengajar sebagai nilai tambah.    


BAB II
(PEMBAHASAN)

2.1  MESIN BUBUT

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c5/Lathe.PNG
Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Conventional-lathe.jpg/220px-Conventional-lathe.jpg
Mesin bubut kecil
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Prinsip kerja
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1f/PutnamLatheHagley02.jpg/220px-PutnamLatheHagley02.jpg
Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

Jenis-jenis Mesin Bubut
  1. Mesin Bubut Universal
  2. Mesin Bubut Khusus
  3. Mesin Bubut Konvensional
  4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
Jenis-Jenis Pahat Bubut
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai.Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan.Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan kekiri.
jenis-jenis pahat bubut
macam-macam bentuk pahat bubut

Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:
  1. Pahat sisi kanan
  2. Pahat pinggul/champer kanan
  3. Pahat  sisi/permukaan kanan
  4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
  5. Pahat ulir segitiga kanan
  6. Pahat alur
  7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
  8. Pahat ulir segitiga kiri
  9. Pahat sisi kiri
  10. Pahat pinggul kiri
  11. Pahat alur lebar
  12. selain diagram
Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum dipakai,yakni pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.
Ø  Pahat High Speed Steel (HSS)
HSS bukan hanya digunakan memotong besi,tapi juga kayu , bahkan bagus juga untuk pisau dapur.
Gb.HSS http://4.bp.blogspot.com/-Z0KUzEC0lpY/Tir1KLyGs6I/AAAAAAAABqw/feSQOR4xyxk/s1600/tool_bits2_y.jpg

Ø  Pahat Carbide
Jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain tungsten dan karbon,tergantung sifat bahan yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol.

pahat carbide dan holdernya
pahat tungsten carbide dan holdernya
dijual juga di
indonetwork

Namun pahat yang banyak dan gampang dijumpai dipasaran disini adalah yang tidak memakai holder sehingga dalam aplikasinya kita mengelas bit ini ketang kainya dengan kawat kuningan.
las pahat (7)
pahat carbide yang dilas dengan gagang
Namun begitu banyak juga toko perkakas online dari Inggris yang menjual pahat carbide yang sudah di las.
Pahat Tungsten Carbide
pahat tungsten carbide dengan gagang di las

CARA MENGASAH PAHAT BUBUT

Meskipun dalam postingan sebelumnya kita tahu bahwa kita bisa membeli pahat bubut yang siap pakai,namun cara mengasah pahat bubut adalah pelajaran yang harus kita kuasai saat memulai belajar mesin bubut
Mengasah pahat adalah bagian dari tekhnik dan juga bagian dari seni. Dalam tutorial mesin bubut kali ini yang kita pelajari adalah mengasah pahat bubut HSS. Pahat bubut HSS dijual dalam keadaan  blank(belum dibuat sisi potongnya). Ukuran yang tersedia biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst (penampang) dan panjangnya 2",4",6"dst



http://4.bp.blogspot.com/-Z0KUzEC0lpY/Tir1KLyGs6I/AAAAAAAABqw/feSQOR4xyxk/s200/tool_bits2_y.jpg
Pahat HSS
Ada empat langkah yang harus ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka kanan, yang akan kita pakai contoh dalam kasus mengasah pahat HSS kali ini,yaitu:
·         Menggerinda di bagian ujung
·         Menggerinda sisi kirinya
·         Menggerinda sisi atasnya
·         Membulatkan ujungnya

http://4.bp.blogspot.com/-7boRkCt-NQo/Tiwqrs-KQVI/AAAAAAAABq0/7jIC6q7hkbw/s200/bentuk+pahat.jpg
model yang menunjukkan bagian yang digerinda

   

http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Pertama kita akan menggerinda bagian depan batang HSS ini (bagian yang berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan membuat sudut pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.
http://1.bp.blogspot.com/-lfdkUXkx3hY/TiwtlJngbpI/AAAAAAAABrE/AU6VKhVf5TM/s200/Cut1_side.jpg
langkah 1.a

http://3.bp.blogspot.com/-6NQuzD2qti0/Tiwtjk_dw5I/AAAAAAAABrA/cMPuei1nYBo/s200/Cut1_angle.jpg
langkah 1.b

http://3.bp.blogspot.com/-NQhByJdL61A/TiwtobzlUgI/AAAAAAAABrI/_RZsZ7gqsQI/s200/Cut1_top.jpg
pahat menjadi panas

http://4.bp.blogspot.com/-7GsFYNUL0V0/TiwtVUf7wDI/AAAAAAAABq4/I4sG8qse72c/s200/Cooling.jpg
pendinginan
Proses pengerindaan membuat pahat menjadi panas,maka kita perlu sesekali mencelubkan ke cairan pendingin selama kurang lebih 15 detik.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.
http://1.bp.blogspot.com/--QL7WJAexTw/TiwtpVAaVHI/AAAAAAAABrM/1BSXzTzyOWQ/s200/Cut1a.jpg
langkah 1.c
http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah kiri(ditunjukkan warna merah pada model).  Prosedur dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda.
http://1.bp.blogspot.com/-CGPcqKQVMic/TiwuG9VWvvI/AAAAAAAABro/e3wn1SzqOis/s200/sudut+potong.jpg
langkah 2.a

http://3.bp.blogspot.com/-JMyazJ2uySw/Tiwth_8oinI/AAAAAAAABq8/L2VqMOEAsG8/s200/bagian+sudut+potong.jpg
langkah 2.b

http://3.bp.blogspot.com/-6aiGeVtL-FU/TiwuFaH5xrI/AAAAAAAABrg/-DjTUihXWjQ/s200/Sharp_tip_y.jpg
langkah 2.c
http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.
http://1.bp.blogspot.com/-YHSutfFIFkI/TiwuGeVffVI/AAAAAAAABrk/FC34pv1aGfc/s200/sudut+buang.jpg
langkah 3.a
http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam. Kurang lebih bentuknya seperti gambar 4.b.
http://2.bp.blogspot.com/-N9EyNg7-Kyc/TiwtqMfLQgI/AAAAAAAABrQ/lJ2DeML8RPM/s200/Cut4_y.jpg
langkah 4.a

http://4.bp.blogspot.com/-FziRqZOnc-k/TiwuDNNZdAI/AAAAAAAABrY/m0EPal4YA78/s200/Round_tip.jpg
langkah 4.b

http://3.bp.blogspot.com/-QGVHEoyVRy0/TiwuEIGFdMI/AAAAAAAABrc/msrKh2RRrq4/s200/Round_tip2.jpg
hasil akhir
Akhirnya,sebuah pahat sisi kanan,pahat yang paling umum digunakan membubut telah jadi. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan pahat tersebut.
http://2.bp.blogspot.com/-FAXI6yosWfk/TiwuCQ_mrwI/AAAAAAAABrU/WHcXCIoyEHI/s200/pemakaian.jpg
pemakaian
Untuk bahan tertentu,kemiringan dari sudut potong,sudut pembuangan tatal dan pembebas,mungkin memerlukan ukuran yang berbeda.

CARA MEMBUBUT DENGAN BAIK

  1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
  2. Mempersiapkan pahat yang bagus
  3. memasang pahat pada rumah pahat
  4. menyenter pahat
  5. mengatur putaran mesin
  6. pasang benda kerja pada cekam
  7. mulailah membubut


2.2  MESIN GERINDA


Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk  dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a.         Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,       countersink, mata bor, dan sebagainya.
b.         Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c.         Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d.        Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e.         Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.

Bagian-bagian Mesin Gerinda
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel.
            Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.

Power Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

BAGIAN-BAGIAN DARI RODA GERINDA.
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a.         Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b.        Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.

PEMBUATAN RODA GERINDA.
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45° C.  Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.

AKSI POTONG (PEMOTONGAN).
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.

BAHAN ASAH/PENGASAH.
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :                    
a.    Amril  
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang bermacam-macam.
b.    Corundum
adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
c.    Silicon carbide
            adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d.     Alumunium oxide
yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e.    Boron nitride
adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.
f.      Intan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.

PEREKAT.
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri :

a.     Vitrified bonds
adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.

b.    Silicate bonds (mineral bond)
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.


c.    Shellac bonds (organik bond)
 Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang.  Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.

d.    Rubber bonds (organik bond).
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.

d.    Synthetic resin bond bakelite
adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.

Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )

 

Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda di Perkakasku.com, anda akan melihat informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu grinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.
Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :
  • Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
    • A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
    • WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
    • C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
    • GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
  • Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
    • Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
    • Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
    • Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
    • Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
    • Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
  • 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
    • Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
    • Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
    • Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
    • Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
    • Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
  • 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :
    • B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
    • BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
    • V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
    • S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon Resibon, dengan kode produk BT045.
  • A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
  • Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar  ( coarse)
  • S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
  • BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi batu gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk kebutuhan anda. Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk berbelanja batu gerinda tangan.

PEMELIHARAAN MESIN DAN KESELAMATAN KERJA

A. Pemeliharaan mesin dan peralatannya
Pemeliharaan mesin dan peralatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang digunakan bisa awet dan tahan lama. Hal — hal yang menyangkut pemeliharaan mesin dan peralatan yang harus dilakukan. adalah sebagai berikut:
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.


B. Keselamatan kerja

a) Batu Gerinda
 Sesuaikan batu gerinda dengn material yang akan digerinda.
 Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
 Pencekaman batu gerinda harus benar.
 Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
 Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
 Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.




b) Mesin gerinda
Kuasai operasi penggunaan mesin gerinda.
 Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu.
 Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )

c) Operator
 Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar.
 Pakailah kacamata pelindung.
 Pakailah masker pelindung pernapasan.
 Rambut tidak boleh panjang.
 Kuku tidak boleh panjang.
 Bila perlu gunakan topi pelindung.

2.3  MESIN FRAIS
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan mampu
  1. Menyebutkan defenisi mesin frais
  2. Menyebutkan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin frais
  3. Menyebutkan jenis-jenis mesin frais
  4. Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan pisau mesin frais
  5. Menyebutkan macam-macam pemegang pisau mesin frais
  6. Menyebutkan defenisi dan kegunaan dividing head
  7. Menjelaskan prinsip gerakan mesin frais
  8. Menjelaskan teknik pengefraisan
  9. Menjelaskan arah gerakan pemotongan pisau frais
  10. Menjelaskan kecepatan potong dan pemakanan pisau mesin frais
Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin dari logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin frais adalah:
  1. Permukaan rata dan datar
  2. Permukaan siku dan sejajar
  3. Permukaan bersudut
  4. Beralur dan berbentuk
  5. Roda gigi
  6. Benda-benda persegi
JENIS-JENIS MESIN FRAIS
Mesin Frais Horizontal
Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar.
Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type lain dari mesin ini adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai.

Mesin Frais Vertikal
Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak.
Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.

Mesin Frais Universal
Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed angular table), meja miring (inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head spindel).

PISAU FRAIS

Pisau Frais Sisi
Digunakan untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frias horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk baja lunak.

Pisau Frais Muka
Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja dengan menggunakan mesin frais vertikal.

Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk membuat alur atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.


Pisau Frais Gergaji
Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau memotong benda kerja dan membuat alur.

Pisau Frais Pembentuk
Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk  membentuk permukaan benda kerja.

Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.

Pisau Frais Sudut
Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.

Pisau Frais Jari
Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan bagian samping.

Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping. Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong pisau terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip.

PEMEGANG MATA PISAU
Adaptor
Digunakan untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau frais muka ukuran besar yang mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil.

Koled
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang bertangkai silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang pisau frais silendris berulir.

Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar yang bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung arbor.

Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat pemakaiannya. Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.

KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD)
Digunakan untuk mendapatkan pembagian jarak yang sama antara masing-masing. Pada kepala pembagi ada dua komponen, yaitu komponen utama, terdiri dari komponen yang melaksanakan pembagian dan komponen pendukung terdiri dari kepala lepas dan roda gigi.
Bagian unit utama kepala pembagi dilengkapi dengan piring pembagi yang berlobang dan engkol pembagi yang berhubungan langsung dengan poros ulir cacing yang sekaligus memutar cekam benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing. Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi dengan putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda kerja) adalah 40 : 1. artinya bila 40 kali putaran engkol piring pembagi diputar, maka poros roda gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh.

PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS
Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong berputar yang diikuti dengan gerakan pemakanan dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan berputar disebut juga dengan gerakan utama yaitu gerakan berputar alat potong sambil memotong benda kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah pemotongan. Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan melingkar. Gerakan pengikatan adalah gerakan menekan benda kerja dan alat potong yang memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah memotong benda kerja.

TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik pengefraisan, yaitu:
  1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.
  1. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.



ARAH GERAKAN PEMOTONGAN
Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah dengan gerakan maju benda kerja dan arah gerakan pemotongan berlawanan dengan arah gerakan maju benda kerja.
Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda pengefraisan ini disebut juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap mata potong memotong mulai dari permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar terjadi pada saat awal pemotongan.
Pengefraisan dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah gerakan pemotongan pisau berlawanan dengan arah gerakan pemotongan benda kerja. Setiap mata potong memotong permukaan benda kerja dimulai dari permukaan terendah sampai ke permukaan yang tertinggi.  Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat awal melakukan pemotongan dan bertambah besar sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari cara pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja akan terangkat akibat gaya tarik mata potong.
Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter) gaya dan arah pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah dan metode pemotongan berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda pemotongan berlawanan arah pada akhir pemotongan akan terjadi metoda pemotongan searah.

KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:

Tabel 6. Harga Kecepata Potong
Bahan
Bahan Pisau Frais
Baja Karbon
HSS
HSS Super
Stelit
Tantalum Karbit
Tngsten Karbid
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
83 – 66
13 – 26
10 – 20
10 – 14
12 – 16
10 – 15
10 – 14
166 – 332
24 – 58
21 – 44
10 – 16
16 – 26
10 – 16
24 – 34
20 – 30
16 – 26
10 – 16
20 – 34
14 – 24
10 – 16
26 – 42
24 – 34
20 – 30
14 – 24
267 – 498
50 – 64
34 – 54
16 – 24
30 – 44
20 – 30
14 – 20
38 – 50
50 – 84
44 – 64
34 – 50
332 – 664
116 – 200
64 – 142
42 – 64
84 – 108
50 – 64
94 – 164
84 – 124

Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f           = Besarnya pemakanan per menit
F          = Besarnya pemakanan per mata pisau
T          = Jumlah mata potong pisau
n          = Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis Pisau Frais
Jenis Bahan Benda
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Baja Sedang
Baja Keras
Baja Campuran
Besi Tuang
Muka
Spiral
Sisi dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
Selama pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau frais (L) adalah
Dimana:
L          = Panjang gerakan pisau frais
l           = Panjang bidang pemotongan
R          = Jari-jari pisau frais
D         = Dalamnya pemotongan


BAB III
(PENUTUP)

3.1  SIMPULAN
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.Selain itu untuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk berputar. Jadi pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

3.2  SARAN
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.


DAFTAR PUSTAKA

 
 



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi kita Muhamad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyampaikan tentang mesin potong diantaranya mesin bubut, gerinda, dan mesin frais. Dimana denagan kemajuan teknologi ini kita dituntut untuk paham akan dunia teknik karna kita sebagai anak teknik harus lebih pintar bersaing di dunia industry, kenapa demikan? karena kesuksesan itu sebenarnya adalah persaingan.
Selain itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada saya terutama kepada guru pembibing yaitu bapak Ohing A, S.Pd.
Serta  dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud partisipasi saya sebagai generasi pemuda dalam upaya  Motivator awal atau langkah awal saya agar bisa lebih paham dan mengerti sekaligus membuka cakrawala/wawasan di dunia teknik, bukan hanya saya sebenarnya tapi juga pihak pembaca.



                                                                                                                     
                                                                                               Ciamis,   September 2012



                                                                                                            Penyusun,






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1      LATAR BELAKANG MASALAH............................................................... 1
1.2      RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
1.3      TUJUAN MAKALAH................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
       2.1    MESIN BUBUT............................................................................................ 2
       2.2    MESIN GERINDA....................................................................................... 11
       2.3    MESIN FRAIS.............................................................................................. 18
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 25
       3.1    SIMPULAN................................................................................................... 25
       3.2    SARAN......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 26





BAB I
(PENDAHULUAN)
1.1      LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut berkembang dengan pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka bidang teknologi pun ikut mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena hampir semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam mempunyai peranan aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi jaman sekarang. Oleh karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk dapat memperbaiki sifat-sifat logam tersebut. Salah satunya adalah dengan merubah bentuknya,yaitu dengan beerbagai macam mesin seperti mesin bubut,frais,gerinda dan mesin lain yang dapat membantu porses pengerjaan manusia di bidang industri.

1.2      RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mempelajari dan membedakan mesin potong antara mesin bubut, gerinda, dan mesin frais ?

1.3      TUJUAN MAKALAH
Membawa si pembaca agar mampu berpikir secara luas, sekaligus membuka cakrawala pembaca tentang teknik pemesinan pada zaman sekarang ini. Selain itu saya membuat makalah ini sebagai pelengkap proses belajar-mengajar sebagai nilai tambah.    


BAB II
(PEMBAHASAN)

2.1  MESIN BUBUT

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c5/Lathe.PNG
Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Conventional-lathe.jpg/220px-Conventional-lathe.jpg
Mesin bubut kecil
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Prinsip kerja
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1f/PutnamLatheHagley02.jpg/220px-PutnamLatheHagley02.jpg
Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

Jenis-jenis Mesin Bubut
  1. Mesin Bubut Universal
  2. Mesin Bubut Khusus
  3. Mesin Bubut Konvensional
  4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
Jenis-Jenis Pahat Bubut
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai.Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan.Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan kekiri.
jenis-jenis pahat bubut
macam-macam bentuk pahat bubut

Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:
  1. Pahat sisi kanan
  2. Pahat pinggul/champer kanan
  3. Pahat  sisi/permukaan kanan
  4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
  5. Pahat ulir segitiga kanan
  6. Pahat alur
  7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
  8. Pahat ulir segitiga kiri
  9. Pahat sisi kiri
  10. Pahat pinggul kiri
  11. Pahat alur lebar
  12. selain diagram
Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum dipakai,yakni pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.
Ø  Pahat High Speed Steel (HSS)
HSS bukan hanya digunakan memotong besi,tapi juga kayu , bahkan bagus juga untuk pisau dapur.
Gb.HSS http://4.bp.blogspot.com/-Z0KUzEC0lpY/Tir1KLyGs6I/AAAAAAAABqw/feSQOR4xyxk/s1600/tool_bits2_y.jpg

Ø  Pahat Carbide
Jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain tungsten dan karbon,tergantung sifat bahan yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol.

pahat carbide dan holdernya
pahat tungsten carbide dan holdernya
dijual juga di
indonetwork

Namun pahat yang banyak dan gampang dijumpai dipasaran disini adalah yang tidak memakai holder sehingga dalam aplikasinya kita mengelas bit ini ketang kainya dengan kawat kuningan.
las pahat (7)
pahat carbide yang dilas dengan gagang
Namun begitu banyak juga toko perkakas online dari Inggris yang menjual pahat carbide yang sudah di las.
Pahat Tungsten Carbide
pahat tungsten carbide dengan gagang di las

CARA MENGASAH PAHAT BUBUT

Meskipun dalam postingan sebelumnya kita tahu bahwa kita bisa membeli pahat bubut yang siap pakai,namun cara mengasah pahat bubut adalah pelajaran yang harus kita kuasai saat memulai belajar mesin bubut
Mengasah pahat adalah bagian dari tekhnik dan juga bagian dari seni. Dalam tutorial mesin bubut kali ini yang kita pelajari adalah mengasah pahat bubut HSS. Pahat bubut HSS dijual dalam keadaan  blank(belum dibuat sisi potongnya). Ukuran yang tersedia biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst (penampang) dan panjangnya 2",4",6"dst



http://4.bp.blogspot.com/-Z0KUzEC0lpY/Tir1KLyGs6I/AAAAAAAABqw/feSQOR4xyxk/s200/tool_bits2_y.jpg
Pahat HSS
Ada empat langkah yang harus ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka kanan, yang akan kita pakai contoh dalam kasus mengasah pahat HSS kali ini,yaitu:
·         Menggerinda di bagian ujung
·         Menggerinda sisi kirinya
·         Menggerinda sisi atasnya
·         Membulatkan ujungnya

http://4.bp.blogspot.com/-7boRkCt-NQo/Tiwqrs-KQVI/AAAAAAAABq0/7jIC6q7hkbw/s200/bentuk+pahat.jpg
model yang menunjukkan bagian yang digerinda

   

http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Pertama kita akan menggerinda bagian depan batang HSS ini (bagian yang berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan membuat sudut pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.
http://1.bp.blogspot.com/-lfdkUXkx3hY/TiwtlJngbpI/AAAAAAAABrE/AU6VKhVf5TM/s200/Cut1_side.jpg
langkah 1.a

http://3.bp.blogspot.com/-6NQuzD2qti0/Tiwtjk_dw5I/AAAAAAAABrA/cMPuei1nYBo/s200/Cut1_angle.jpg
langkah 1.b

http://3.bp.blogspot.com/-NQhByJdL61A/TiwtobzlUgI/AAAAAAAABrI/_RZsZ7gqsQI/s200/Cut1_top.jpg
pahat menjadi panas

http://4.bp.blogspot.com/-7GsFYNUL0V0/TiwtVUf7wDI/AAAAAAAABq4/I4sG8qse72c/s200/Cooling.jpg
pendinginan
Proses pengerindaan membuat pahat menjadi panas,maka kita perlu sesekali mencelubkan ke cairan pendingin selama kurang lebih 15 detik.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.
http://1.bp.blogspot.com/--QL7WJAexTw/TiwtpVAaVHI/AAAAAAAABrM/1BSXzTzyOWQ/s200/Cut1a.jpg
langkah 1.c
http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah kiri(ditunjukkan warna merah pada model).  Prosedur dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda.
http://1.bp.blogspot.com/-CGPcqKQVMic/TiwuG9VWvvI/AAAAAAAABro/e3wn1SzqOis/s200/sudut+potong.jpg
langkah 2.a

http://3.bp.blogspot.com/-JMyazJ2uySw/Tiwth_8oinI/AAAAAAAABq8/L2VqMOEAsG8/s200/bagian+sudut+potong.jpg
langkah 2.b

http://3.bp.blogspot.com/-6aiGeVtL-FU/TiwuFaH5xrI/AAAAAAAABrg/-DjTUihXWjQ/s200/Sharp_tip_y.jpg
langkah 2.c
http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.
http://1.bp.blogspot.com/-YHSutfFIFkI/TiwuGeVffVI/AAAAAAAABrk/FC34pv1aGfc/s200/sudut+buang.jpg
langkah 3.a
http://2.bp.blogspot.com/-IKtY-_qxKto/Tiw5o9HUGtI/AAAAAAAABrs/-68lo2gyp3E/s1600/pahat-button.jpg
Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam. Kurang lebih bentuknya seperti gambar 4.b.
http://2.bp.blogspot.com/-N9EyNg7-Kyc/TiwtqMfLQgI/AAAAAAAABrQ/lJ2DeML8RPM/s200/Cut4_y.jpg
langkah 4.a

http://4.bp.blogspot.com/-FziRqZOnc-k/TiwuDNNZdAI/AAAAAAAABrY/m0EPal4YA78/s200/Round_tip.jpg
langkah 4.b

http://3.bp.blogspot.com/-QGVHEoyVRy0/TiwuEIGFdMI/AAAAAAAABrc/msrKh2RRrq4/s200/Round_tip2.jpg
hasil akhir
Akhirnya,sebuah pahat sisi kanan,pahat yang paling umum digunakan membubut telah jadi. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan pahat tersebut.
http://2.bp.blogspot.com/-FAXI6yosWfk/TiwuCQ_mrwI/AAAAAAAABrU/WHcXCIoyEHI/s200/pemakaian.jpg
pemakaian
Untuk bahan tertentu,kemiringan dari sudut potong,sudut pembuangan tatal dan pembebas,mungkin memerlukan ukuran yang berbeda.

CARA MEMBUBUT DENGAN BAIK

  1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan
  2. Mempersiapkan pahat yang bagus
  3. memasang pahat pada rumah pahat
  4. menyenter pahat
  5. mengatur putaran mesin
  6. pasang benda kerja pada cekam
  7. mulailah membubut


2.2  MESIN GERINDA


Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk  dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a.         Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,       countersink, mata bor, dan sebagainya.
b.         Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c.         Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d.        Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e.         Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.

Bagian-bagian Mesin Gerinda
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel.
            Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.

Power Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

BAGIAN-BAGIAN DARI RODA GERINDA.
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a.         Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b.        Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.

PEMBUATAN RODA GERINDA.
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45° C.  Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.

AKSI POTONG (PEMOTONGAN).
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.

BAHAN ASAH/PENGASAH.
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :                    
a.    Amril  
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang bermacam-macam.
b.    Corundum
adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
c.    Silicon carbide
            adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d.     Alumunium oxide
yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e.    Boron nitride
adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.
f.      Intan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.

PEREKAT.
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri :

a.     Vitrified bonds
adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.

b.    Silicate bonds (mineral bond)
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.


c.    Shellac bonds (organik bond)
 Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang.  Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.

d.    Rubber bonds (organik bond).
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.

d.    Synthetic resin bond bakelite
adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.

Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )

 

Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda di Perkakasku.com, anda akan melihat informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu grinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.
Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :
  • Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
    • A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
    • WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
    • C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
    • GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
  • Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
    • Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
    • Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
    • Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
    • Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
    • Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
  • 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
    • Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
    • Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
    • Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
    • Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
    • Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
  • 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :
    • B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
    • BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
    • V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
    • S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon Resibon, dengan kode produk BT045.
  • A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
  • Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar  ( coarse)
  • S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
  • BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi batu gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk kebutuhan anda. Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk berbelanja batu gerinda tangan.

PEMELIHARAAN MESIN DAN KESELAMATAN KERJA

A. Pemeliharaan mesin dan peralatannya
Pemeliharaan mesin dan peralatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang digunakan bisa awet dan tahan lama. Hal — hal yang menyangkut pemeliharaan mesin dan peralatan yang harus dilakukan. adalah sebagai berikut:
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.


B. Keselamatan kerja

a) Batu Gerinda
 Sesuaikan batu gerinda dengn material yang akan digerinda.
 Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
 Pencekaman batu gerinda harus benar.
 Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
 Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
 Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.




b) Mesin gerinda
Kuasai operasi penggunaan mesin gerinda.
 Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap debu.
 Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )

c) Operator
 Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar.
 Pakailah kacamata pelindung.
 Pakailah masker pelindung pernapasan.
 Rambut tidak boleh panjang.
 Kuku tidak boleh panjang.
 Bila perlu gunakan topi pelindung.

2.3  MESIN FRAIS
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan mampu
  1. Menyebutkan defenisi mesin frais
  2. Menyebutkan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin frais
  3. Menyebutkan jenis-jenis mesin frais
  4. Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan pisau mesin frais
  5. Menyebutkan macam-macam pemegang pisau mesin frais
  6. Menyebutkan defenisi dan kegunaan dividing head
  7. Menjelaskan prinsip gerakan mesin frais
  8. Menjelaskan teknik pengefraisan
  9. Menjelaskan arah gerakan pemotongan pisau frais
  10. Menjelaskan kecepatan potong dan pemakanan pisau mesin frais
Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin dari logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin frais adalah:
  1. Permukaan rata dan datar
  2. Permukaan siku dan sejajar
  3. Permukaan bersudut
  4. Beralur dan berbentuk
  5. Roda gigi
  6. Benda-benda persegi
JENIS-JENIS MESIN FRAIS
Mesin Frais Horizontal
Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar.
Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type lain dari mesin ini adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai.

Mesin Frais Vertikal
Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak.
Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.

Mesin Frais Universal
Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed angular table), meja miring (inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head spindel).

PISAU FRAIS

Pisau Frais Sisi
Digunakan untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frias horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk baja lunak.

Pisau Frais Muka
Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja dengan menggunakan mesin frais vertikal.

Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk membuat alur atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.


Pisau Frais Gergaji
Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau memotong benda kerja dan membuat alur.

Pisau Frais Pembentuk
Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk  membentuk permukaan benda kerja.

Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.

Pisau Frais Sudut
Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.

Pisau Frais Jari
Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan bagian samping.

Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping. Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong pisau terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip.

PEMEGANG MATA PISAU
Adaptor
Digunakan untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau frais muka ukuran besar yang mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil.

Koled
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang bertangkai silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang pisau frais silendris berulir.

Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar yang bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung arbor.

Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat pemakaiannya. Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.

KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD)
Digunakan untuk mendapatkan pembagian jarak yang sama antara masing-masing. Pada kepala pembagi ada dua komponen, yaitu komponen utama, terdiri dari komponen yang melaksanakan pembagian dan komponen pendukung terdiri dari kepala lepas dan roda gigi.
Bagian unit utama kepala pembagi dilengkapi dengan piring pembagi yang berlobang dan engkol pembagi yang berhubungan langsung dengan poros ulir cacing yang sekaligus memutar cekam benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing. Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi dengan putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda kerja) adalah 40 : 1. artinya bila 40 kali putaran engkol piring pembagi diputar, maka poros roda gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh.

PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS
Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong berputar yang diikuti dengan gerakan pemakanan dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan berputar disebut juga dengan gerakan utama yaitu gerakan berputar alat potong sambil memotong benda kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah pemotongan. Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan melingkar. Gerakan pengikatan adalah gerakan menekan benda kerja dan alat potong yang memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah memotong benda kerja.

TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik pengefraisan, yaitu:
  1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.
  1. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.



ARAH GERAKAN PEMOTONGAN
Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah dengan gerakan maju benda kerja dan arah gerakan pemotongan berlawanan dengan arah gerakan maju benda kerja.
Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda pengefraisan ini disebut juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap mata potong memotong mulai dari permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar terjadi pada saat awal pemotongan.
Pengefraisan dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah gerakan pemotongan pisau berlawanan dengan arah gerakan pemotongan benda kerja. Setiap mata potong memotong permukaan benda kerja dimulai dari permukaan terendah sampai ke permukaan yang tertinggi.  Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat awal melakukan pemotongan dan bertambah besar sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari cara pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja akan terangkat akibat gaya tarik mata potong.
Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter) gaya dan arah pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah dan metode pemotongan berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda pemotongan berlawanan arah pada akhir pemotongan akan terjadi metoda pemotongan searah.

KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:

Tabel 6. Harga Kecepata Potong
Bahan
Bahan Pisau Frais
Baja Karbon
HSS
HSS Super
Stelit
Tantalum Karbit
Tngsten Karbid
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
83 – 66
13 – 26
10 – 20
10 – 14
12 – 16
10 – 15
10 – 14
166 – 332
24 – 58
21 – 44
10 – 16
16 – 26
10 – 16
24 – 34
20 – 30
16 – 26
10 – 16
20 – 34
14 – 24
10 – 16
26 – 42
24 – 34
20 – 30
14 – 24
267 – 498
50 – 64
34 – 54
16 – 24
30 – 44
20 – 30
14 – 20
38 – 50
50 – 84
44 – 64
34 – 50
332 – 664
116 – 200
64 – 142
42 – 64
84 – 108
50 – 64
94 – 164
84 – 124

Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f           = Besarnya pemakanan per menit
F          = Besarnya pemakanan per mata pisau
T          = Jumlah mata potong pisau
n          = Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis Pisau Frais
Jenis Bahan Benda
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Baja Sedang
Baja Keras
Baja Campuran
Besi Tuang
Muka
Spiral
Sisi dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
Selama pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau frais (L) adalah
Dimana:
L          = Panjang gerakan pisau frais
l           = Panjang bidang pemotongan
R          = Jari-jari pisau frais
D         = Dalamnya pemotongan


BAB III
(PENUTUP)

3.1  SIMPULAN
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.Selain itu untuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk berputar. Jadi pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

3.2  SARAN
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.


DAFTAR PUSTAKA

 
 



2 Response to "MESIN ALAT POTONG"

  1. Tommy says:

    Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    PT. LAUTAN BIRU PASIFIK
    International Freight Forwarder, Sea & Air Cargo Services, Undername Consignee, Door to door Service, Export - Import


    Dengan Hormat,Perkenalkan kami dari PT.LAUTAN BIRU PASIFIK, Merupakan Perusahaan International Freight Forwarder, yang melayani pengiriman barang Import & Domestics dari suruluh negara Asia dan Eropa.

    Produk - Produk Jasa Yang kami tawarkan sbb :
    International Sea and Air Freight Forwarders
    - Customs Clearance Resmi
    - Borongan ( All-In )
    - Ex-work - langsung
    - Door To door service & via by air & by sea
    - Undername & borongan all-In
    - Sewa undername
    - Domestics & Logistics

    Wilayah Kerja  : Kami melayani pengurusan Customs dan Service kami melalui :

    - Port tanjung Priok          :  Jakarta
    - Port tanjung Perak         :  Surabaya
    - Port tanjung Emas         :  Semarang
    - Port tanjung Panjang     :  Lampung
    - Port Belawan                 :  Medan

    Untuk borongan undername ( ALL-IN ) kami menerima segala jenis komodity barang, diantaranya sebagai berikut :
    Mesin baru / Mesin second, Tekstil, Electronic, Chemicals, Alat Berat, Pompa  Air, Besi,Plat,Baja, Garment, Alkes, Electronik, Spare Parts dan barang - barang umum lainya.....

    Adapun untuk biaya pengurusan Barang import borongan dapat kami talangi terlebih dahulu dan setelah barang keluar dari pabean / Surat Perintah Pengeluaran Barang ( SPPB ) baru dilakukan Pembayaran ke pihak kami sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

    Jika ada yang mau dipertanyakan jangan segan-segan untuk menghubungi kami.

    Demikianlah penawaran ini kami ajukan, besar harapan kami bisa terjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan Bapak/Ibu, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

    BEST REGARDS,



    S U D I R M A N
    Mobile : 0852 1111 6848

    Whatsapp : 0852 1111 6848

    E-Mail : dirman.import@gmail.com

    PT. LAUTAN BIRU PASIFIK
    Head Office :  Graha EMRE, Lt. 4 Room 205
    Jl. Raya Pondok Gede No.37 - Jakarta Timur 13560 Indonesia
    Phone : +6221- 8095762
    Mobile : 0852 1111 6848
    E-mail : lautanbirupasifik@gmail.com

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme